Perjanjian Aqabah

masjid nabawi kota madinah

Perjanjian Aqabah atau Bai’at Aqabah adalah perjanjian antara Nabi Muhammad SAW dengan orang Yastrib (Madinah), perjanjian ini terbagi menjadi 2, yaitu Perjanjian Aqabah 1 dan Perjanjian Aqabah 2.

Sejarah Singkat Perjanjian Aqabah

http://wahdah.or.id/
http://wahdah.or.id/

Pada daerah tugas tablighnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi untuk menemui enam orang dari golongan Ansar yang datang guna menunaikan ibadah haji dan membacakan sebagian dari Al-Quran untuk mereka.

Sebelum bertemu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka telah mendengar ciri-ciri kenabian dari orang ahli Kitab dan telah yakin akan kenabian beliau lalu kemudian mereka memeluk islam.

Namun pada waktu itu mereka tidak memiliki tanggung jawab terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , mereka mengatakan jika situasi Yatsrib membaik, tahun depan mereka akan datang lagi kepada Nabi.

Sekembalinya mereka ke Yastrib, isu tentang islam mulai beredar dan bertambahlah jumlah orang – orang yang tertarik dengan islam.

Pada tahun – tahun berikutnya duabelas orang jamaah haji dari kota Yastrib bertemu dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melakukan bai’at kepada Nabi. Perjanjian ini lalu dinamakan “Perjanjian ‘Aqabah Pertama.”
Dalam perjanjian ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menentukan beberapa poin yang harus disepakati, yaitu:

  • Janganlah kalian menyekutukan Allah
  • Janganlah kalian mencuri
  • Janganlah kalian mendekati zina
  • Janganlah kalian membunuh anak-anak kandung kalian
  • Janganlah kalian mencemarkan dan menfitnah
  • Janganlah kalian melanggar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada perbuatan baik

Kelanjutan perjanjian ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika kalian setia terhadap janji maka imbalan kalian adalah surga, dan jika tidak maka urusan kalian (kembali) kepada Allah, jika berkehendak Ia menghukum dan jika menghendaki Allah mengampuni.”

Setelah itu Nabi mengutus sahabatnya yang bernama Mus’ab bin Umair sebagai muballigh bagi Islam di Yatsrib.

Lalu pada tahun berikutnya datang tujuh puluh laki-laki dan dua perempuan penduduk Yatsrib yang berbaiat kepada Nabi dan membuat janji bahwa mereka akan membela Nabi. Perjanjian ini lalu dikenal sebagai perjanjian ‘Aqabah Kedua dan dimana setelah ini orang-orang Muslim dari Mekah mulai hijrah ke Madinah.

Perjanjian Aqabah 1

Pada tahun yang telah dijanjikan, yaitu pada tahun 12 kenabian, ada dua belas orang dari Madinah yang telah memeluk Islam, sebagian dari mereka adalah orang-orang yang pernah berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, menerima dakwahnya lalu beriman kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun sebelumnya. Mereka datang ke Makkah dalam rangka menunaikan ibadah haji. Mereka pun bertemu dengan Rasulullah dan membaiat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Imam al-Bukhâri [5], Muslim [6], an-Nasâ`i [7], Ahmad [8], Ibnu Ishâq [9], Ibnu Sa’ad [10], dan lain-lain meriwayatkan dari hadits ‘Ubâdah bin Shâmit Radhiyallahu ‘anhu, ia merupakan salah seorang yang menunaikan haji kala itu. Mereka meriwayatkan bunyi bai’ah tersebut, yaitu perkataan ‘Ubâdah: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada mereka:

“Kemarilah, hendaklah kalian berbai’at kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan apapun, kalian tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, tidak durhaka kepadaku dalam perkara yang ma’ruf. Barang siapa yang menepati bai’at (janji) ini, maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah Azza wa Jalla. Barang siapa yang melanggar salah satunya, lalu dihukum di dunia, maka hukuman itu menjadi kaffarah (penghapus dosa) baginya. Barang siapa yang melanggar salah satunya, lalu Allah Azza wa Jalla menutupi kesalahannya tersebut, maka urusannya dengan Allah, jika Allah Azza wa Jalla berkehendak, maka Allah bisa menghukumnya; jika Allah Azza wa Jalla berkehendak, maka Allah Azza wa Jalla bisa memaafkanya”.

Para penduduk Madinah ini lalu berbai’at kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bai’ah (baiat) inilah yang kemudian dikenal dengan nama bai’atul-‘aqabatil-ûlâ (baiat ‘Aqabah yang pertama).

Perjanjian Aqabah 2

http://abiummi.com/
http://abiummi.com/

Bai’at ‘Aqabah II dilakukan pada tahun 622 M atau tahun 13 kenabian (setahun setelah perjanjian Aqabah 1. Ini merupakan perjanjian antara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap 73 orang pria dan 2 orang wanita dari kota Yatsrib pada waktu tengah malam.

Wanita itu adalah Nusaibah bintu Ka’ab dan Asma’ bintu ‘Amr bin ‘Adiy. Perjanjian Aqabah 2 ini terjadi pada tahun 13 kenabian. Mush’ab bin ‘Umair lalu kembali ikut bersama dengan para penduduk Yatsrib yang sudah berislam sebelumnya.

Mereka menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di ‘Aqabah pada suatu malam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dengan pamannya Al ‘Abbas bin ‘Abdil Muthallib. Ketika itu Al ‘Abbas masih musyrik, hanya saja ia ingin memastikan keamanan bagi keponakannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang-orang Yatsrib itu.

Ketika itu Al ‘Abbas adalah orang pertama yang berbicara lalu kemudian dilanjutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang membacakan beberapa ayat Al Qur’an dan menyerukan tentang Islam.

Isi Bai’at Aqabah ke 2:

“Kalian berbai’at kepadaku untuk selalu mau mendengar dan taat dalam keadaan giat (senang) atau malas (berat), selalu memberikan nafkah dalam keadaan susah atau senang, selalu memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, selalu di jalan Allah dan jangan terpengaruh dengan celaan orang yang mencela, jika aku sudah datang ke (tempat) kalian agar kalian menolongku, melindungiku dari hal-hal yang kalian hindarkan dari diri, istri dan anak-anak kalian. Dan kalian akan mendapatkan surga”. (Lafazh ini merupakan riwayat Imam Ahmad).

Semoga Informasi Ini Dapat Bermanfaat Bagi Anda Sekalian

Sejarah Kerajaan Ottoman

sejarah kerajaan ottoman - bendera

Sejarah Kerajaan Ottoman – Kerajaan Ottoman atau Turki Utsmaniyah adalah sebuah kerajaan yang lahir pada tahun 1453 setelah Mehmed II berhasil menaklukan Konstantinopel. Pada masa ini pasukan kerajaan yang bernama Janissary sangat ditakuti oleh dunia.

Pasukan ini terkenal karena berhasil menaklukan Konstantinopel yang pada masa itu terkenal tak bisa ditembus. Kerajaan Ottoman mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sulaiman al-Qonuni bin Salim atau terkenal dengan nama Suleiman the Magnificent (Suleiman yang Agung).

Pemerintahan Sultan Suleiman berlangsung selama 48 tahun yaitu dari tahun 926 H sampai 974 H, dengan demikian beliau merupakan sultan terlama yang pernah memimpin Kesultanan Turki.
Kerajaan Turki menerapkan syari’at islam dalam pemerintahannya, karena itu dikenal juga sebagai Kesultanan Turki atau Kekhalifahan Turki.

Sulaiman Al Qanuni

sejarah kerajaan ottoman - suleiman al qanuni
via: guim.co.uk

Dalam masa pemerintahannya, Sultan Suleiman berhasil menjadikan Turki sebagai negara yang sangat kuat dan berkuasa. Ini terbukti dari luasnya wilayah kekuasaan Turki pada saat itu.

Kekuasaan Turki pada masa itu melebar sampai negeri tetangga seperti Mesir, Iraq, Syiria dan Palestina. Tidak heran jika ia menjadi salah satu penguasa paling berpengaruh di dunia. Kata-katanya di dengar oleh seluruh penjuru negeri dan kerajaan lainnya.

sejarah kerajaan ottoman - masjid suleiman al qanuni
Masjid Suleiman Al Qanuni via: medium.com

Kesultanan Turki juga memegang teguh pada syariat islam. Manajemen dan perundang-undangan negara begitu modern tanpa sedikitpun menyelisihi syariat islam yang memang dipegang teguh oleh keluarga Utsmani di setiap wilayah kekuasaan mereka.

Pada masa ini Ilmu pengetahuan, Sastra, Arsitektur dan pembangunan berkembang dengan begitu pesatnya.

Masa Pertumbuhan dan Awal Pemerintahan Turki

sejarah kerajaan ottoman - arsitektur
via: travelwithopus.com

Sultan Sulaiman dilahirkan di Kota Trabzon pada tahun 900 H bertepatan dengan 1495 M. Ayah Sultan Suleiman adalah Sultan Salim I dan ibunya bernama Hafshah. Saat Sultan Suleiman dilahirkan ayahnya adalah tamir dari daerah Trabzon.

Sultan Salim I memiliki perhatian khusus pada Suleiman, ia mengajarkan anaknya itu ilmu, sastra. Ia juga mengajarkan anaknya untuk mencintai ulama, ahli fiqih dan sastrawan. Ketika kecil, Suleiman dikenal sebagai seorang yang tekun dan memiliki kesungguhan.

Ketika Sultan Salim meninggal pada 22 September 1529 M, anaknya Sultan Suleiman lalu diangkat menjadi raja yang baru. Saat itulah secara langsung ia turun dalam memerintah negara. Pada awal pelantikannya, Sultan Suleiman membuka khotbahnya dengan ayat berikut:

Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. (QS. An-Naml: 30).

Sultan Suleiman merupakan Sultan yang sangat bertanggung jawab sebagai kepala negara. Ia memperluas pengaruh dan wilayah kerajaan, serta menertibkan wilayah yang ingin melepaskan diri dari otoritas Turki.

Para musuhnya mengira karena usia yang masih muda (26 tahun), maka kesempatan untuk memberontak akhirnya muncul. Namun mereka salah besar, sultan Suleiman memliki kekuatan dan kematangan dalam memimpin sehingga rencana pemberontakan (melepaskan diri) pun gagal.

Beberapa prestasi Sultan Suleiman yaitu berhasil menghentikan pemberontakan Janbirdi al-Ghazali di Syam, Ahmad Basya di Mesir, dan seorang Syiah yang bernama Qulandar Jalabi di daerah Konya dan Kahramanmaraş.

Jihad Mengusir Penjajah Eropa dari Timur Tengah

sejarah kerajaan ottoman - wilayah kekuasaan
Wilayah kekuasaan Kekhalifahan Turiki via: squarespace.com

Pada masa pemerintahan Sultan Suleiman, terjadi beberapa kali peperangan untuk meluaskan wilayah kerajaan Utsmani. Peperangan itu berhasil meluaskan wilayah kerajaan sampai Eropa, Asia dan Afrika.

Pada tahun 1521 M, Kekhalifahan Utsmani telah berhasil menguasai Belgrade (ibu kota serbia). Tahun 1529 M pasukan Utsmani mengepung kota Vienna (ibu kota Austria), namun pengepungan ini gagal.

Pada kesempatan berikutnya, pasukan Utsmani mencoba menaklukan Vienna kembali, namun hasilnya tetaplah gagal. Ibu kota Hungaria, Budapest jatuh ketangan Utsmani dan menjadi salah satu propinsinya.

Peperangan dengan syiah terjadi 3 kali pada masa pemerintahan sultan Suleiman. Peperangan ini dilakukan di Asia dan terjadi pada tahun 1534 M yang menyebabkan Irak menjadi bagian dari Utsmaniah.

Wilayah Iran (Tabriz) juga menjadi bagian dari Utsmaniah pada tahun 1548 M. Sultan Suleiman berhasil memaksa Shah Tahmasp I (Raja Iran) untuk membuat perjanjian dan memberikan kuasa penuh atas Arywan, Tabriz dan Anatolia pada tahun 1555 M.

Pada masa ini, sebagian besar Tunisia, Eritria, Jibouti dan Shomalia di Benua Afrika menjadi bagian dari wilayah Turki Utsmani.

Semoga Kehebatan Kekhalifahan Utsmani bisa Ditiru Oleh Bangsa Indonesia.

Pola Makan Rasulullah

pola makan rasulullah - featured

Hidup sehat adalah impian bagi semua orang. Tidak terhitung berapa banyaknya biaya yang dihabiskan untuk berobat setiap tahunnya.

Gangguan kesehatan dapat menyerang siapapun tanpa memandang ras, usia atau status sosial. Tidak terhitung pula berapa banyak yang rela menjual aset-aset hasil kerja keras sewaktu muda dikarenakan sakit parah ketika tua.

Tidak hanya itu, untuk mendapatkan kesembuhan, sebagian orang rela berhutang dalam jumlah besar. Beberapa penyakit memang membutuhkan biaya sangat besar untuk pengobatannya, contohnya saja: Kanker.

Mencegah tubuh terserang penyakit tentunya pilihan yang jauh lebih baik dibanding berobat karena sakit. Sebenarnya menjaga kesehatan tubuh tidaklah sulit. Kesehatan itu berasal dari pola hidup dan makan makanan yang baik.

Rasulullah SAW sebagai suri tauladan(uswatun hasanah) telah mencotohkan pola hidup dan makan yang sehat pada kesehariannya. Seumur hidupnya, Rasulullah SAW hanya pernah merasakan sakit sebanyak 2 kali, yaitu ketika menjelang ajal dan ketika diracuni oleh wanita Yahudi ketika perang Khaibar.

Mencotoh pola hidup dan makan dalam keseharian Rasulullah SAW sama aja dengan menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan(attadawi bil ghidza).

Berikut adalah 10 pola hidup dan makan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW:

1. Bersiwak

pola makan rasulullah - Siwak
via: lukisanislam

Pada pagi hari Rasulullah SAW biasa bersiwak. Siwak adalah sikat gigi pada zaman dulu yang terbuat dari akar pohon tertentu. Fungsi bersiwak sama dengan bersikat gigi, yaitu untuk membersihkan sisa makanan pada mulut dan gigi.

Makanan yang tersisa dalam waktu lama dapat menyebabkan gigi berlubang. Gigi yang berlubang dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan, ini dikarenakan banyaknya saraf pada lapisan terdalam gigi atau pulpa.

2. Meminum Segelas Air

pola makan rasulullah - gelas air
via: pixabay

Rasulullah SAW terbiasa meminum segelas air yang dicampur madu ketika sarapan. Madu asli memiliki khasiat yang luar biasa, ia disebut Syifaa (penyembuh).

Ditinjau dari ilmu kedokteran, madu memiliki fungsi untuk membersihkan lambung, menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.

“Sesungguhnya Rasulullah saw minum air zamzam sambil berdiri. “(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani’, dari Husyaim, dari `Ashim al Ahwal dan sebagainya,dari Sya’bi, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)

“Sesungguhnya Rasulullah saw menarik nafas tiga kali pada bejana bila Beliau minum. Beliau bersabda : “Cara seperti ini lebih menyenangkan dan menimbulkan kepuasan.” (Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id, dan diriwayatkan pula oleh Yusuf bin Hammad,keduanya menerima dari `Abdul Warits bin Sa’id, dari Abi `Ashim, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)

“Minuman yang paling disukai Rasulullah saw adalah minuman manis yang dingin.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma’mar, dari Zuhairi, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)

3. Mengkonsumsi 7 Butir Kurma Ajwa’

pola makan rasulullah - kurma
via: istafa.com

Menjelang siang atau ketika sudah masuk waktu dhuha, Rasulullah SAW biasa mengkonsumsi 7 butir kurma ajwa’(matang).

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.
Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi melakukan percobaan pembunuhan dengan meracuni makanan Rasulullah SAW pada perang Khaibar.

Zat-zat yang terkandung dalam kurma mampu menetralisir racun tersebut sehingga nyawa Rasulullah SAW dapat terselamatkan.

Namun salah seorang sahabat beliau gugur karena ikut memakan makanan yang telah diracuni tersebut.

4. Minyak Zaitun

pola makan rasulullah - minyak zaitun
via: penabiru

Menjelang sore hari, Rasulullah SAW biasa mengkonsumsi makanan pokok seperti roti yang dicampur dengan cuka dan minyak zaitun.

“Sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Saus yang paling enak adalah cuka.” Abdullah bin ‘Abdurrahman berkata : “Saus yang paling enak adalah cuka.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Shal bin ‘Askar dan ‘Abdullah bin’Abdurrahman,keduanya menerima dari Yahya bin Hasan,dari Sulaiman bin Hilal, Hisyam bin Urwah, dari bapaknya yang bersumber dari ‘Aisyah r.a.)

“Rasulullah SAW bersabda : “Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu’aim, keduanya menerima dari Sufyan, dari ‘ Abdullah bin ‘Isa, dari seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha’, yang bersumber dari Abi Usaid r.a.)

Campuran roti dengan cuka dan minyak zaitun dapat mencegah lemah tulang, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan mencegah kepikunan.

Selain manfaat diatas, campuran roti dengan cuka dan minyak zaitun juga dapat mencegah kanker dan mengahangat tubuh di musim dingin.

“Keluarga Nabi SAW tidak pernah makan roti sya’ir sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga Rasulullah saw wafat.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan diriwayatkan pula oleh Muhammad bin Basyar, keduanya menerima dari Muhammad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari Ishaq, dari Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin Yazid, yang bersumber dari ‘Aisyah r.a.)

Abdurrahman bin Yazid dan al Aswad bin Yazid bersaudara, keduanya rawi yang tsiqat.”Rasulullah saw. tidak pernah makan di atas meja dan tidak pernah makan roti gandum yang halus, hingga wafatnya.”(Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman, dari’Abdullah bin ‘Amr –Abu Ma’mar-,dari ‘Abdul Warits, dari Sa’id bin Abi ‘Arubah, dari Qatadah, yang bersumber dari Anas r.a.)

Dalam bahasa Indonesia, sya’ir, khintah dan bur berarti gandum, sementara sya’ir adalah gandum dengan mutu paling rendah yang biasanya dijadikan pakan ternak namun dapat juga dihaluskan untuk makanan manusia. Roti yang terbuat dari sya’ir memiliki mutu kurang bagus.

5. Sayur Mayur

pola makan rasulullah - sayuran
via: pixabay

Pada malam hari, Rasulullah SAW terbiasa memakan sayur. Menurut beberapa riwayat, sayuran yang dimakan oleh Rasulullah adalah sana al makki dan sanut.

Menurut Prof. Dr. Mushtofa dari Mesir, sayuran tadi memiliki kandungan, zat dan fungsi yang sama yaitu dapat untuk meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus melindungi tubuh dari serangan penyakit.

6. Tidak Langsung Tidur Setelah Makan Malam

pola makan rasulullah - tidur
via: pixabay

Sehabis makan malam, Rasulullah SAW biasanya melakukan beberapa aktivitas, ini dimaksudkan agar makanan yang dikonsumsi dapat dicerna dengan baik. Aktivitas yang dilakukan bisa berupa shalat atau kegiatan positif lainnya.

7. Tsarid

pola makan rasulullah - tsarid
via: blogspot

Disamping menu makanan rutin Rasulullah SAW yang dibahas pada poin sebelumnya, ada juga beberapa makanan yang tidak rutin beliau konsumsi, diantaranya adalah tsarid.

Tsarid merupakan campuran dari roti, daging dan kuah air masak. Selain tsarid, beliau juga suka memakan buah yaqhtin atau labu air, buah ini dapat mencegah penyakit gula.

Selain itu, Rasulullah SAW juga gemar memakan buah anggur dan hilbah(susu).

“Nabi saw memakan qitsa dengan kurma (yang baru masak).”(Diriwayatkan oleh Isma’il bin Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Sa’id, dari ayahnya yang bersumber dari ‘Abdullah bin Ja’far r.a.)

Qitsa adalah buah-buahan yang mirip dengan mentimun namun memiliki ukuran lebih besar.

“Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang baru masak)”(Diriwayatkan oleh Ubadah bin ‘Abdullah al Khaza’i al Bashri, dari Mu’awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari Hisyam bin ‘Urwah, dari bapaknya, yang bersumber dari ‘Aisyah r.a.)

Selain menu makan sehat di atas, ada pula aturan-aturan dalam makan yang harus dipatuhi, diantaranya:

  • Dilarang makan SUSU dengan DAGING
  • Dilarang makan DAGING dengan IKAN (daging ayang memiliki ion +, daging ikan mengandung ion -, jika dikonsumsi bersamaan dapat menyebabkan reaksi biokimia yang dapat merusak usus)
  • Dilarang makan IKAN dengan SUSU
  • Dilarang makan AYAM dengan SUSU
  • Dilarang makan IKAN dengan TELUR
  • Dilarang makan IKAN dengan DAUN SALAD
  • Dilarang makan SUSU dengan CUKA
  • Dilarang makan BUAH dengan SUSU( ini dapat menyebabkan penggumpalan kecuali buah-buahan yang mengandung lemak seperti alpukat, duren, kelapa dll)

Selain itu, ada pula tips tambahan seperti:

  1. Jangan makan buah setelah makan nasi
  2. Jangan makan makanan darat bercampur dengan makanan laut
  3. Mandi sebelum subuh atau sejam sebelum matahari terbit
  4. Makan dengan tangan dan menjilat jari setelah makan
  5. Rutin Berolahraga
  6. Tidak begadang

    Begadang dapat meningkatkan resiko terkena gangguan stroke, Alzheimer, memicu hipertensi, memicu diabetes dan menganggu metabolisme tubuh

Baca Juga: 13 Tips Cara Hidup Sehat Ala Rasulullah

Pada awalnya memang sulit untuk mengikuti pola hidup seperti disebutkan di atas. Namun perlu diingat, bahwa menyembuhkan tubuh yang sakit jauh lebih sulit.

Sudah Siapkah Anda Hidup Sehat Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW?

Hidup Sehat Ala Rasulullah

Rasulullah SAW diciptakan oleh Allah Subhanahu Wata’ala sebagai contoh dan teladan bagi umat manusia seluruh alam. Rasulullah SAW memiliki berbagai kesempurnaan, diantaranya adalah kejujurannya yang bahkan diakui oleh musuh-musuh beliau sekalipun. Selain kejujuran, beliau juga memiliki sifat, prilaku dan tutur kata yang baik.

Jasa-jasa beliau sangatlah banyak bagi umat manusia, salah satunya adalah menghilangkan sistem perbudakan, bahkan seorang penulis Amerika bernama Michael H. Hart meletakkan Rasulullah SAW pada posisi pertama dalam bukunya yang berjudul 100 Orang Paling Berpengaruh di dunia.

Salah satu ajaran dari Rasulullah SAW adalah pola hidup yang sehat. Rasulullah SAW hanya pernah sakit sebanyak 2 kali seumur hidupnya, yaitu ketika diracuni oleh seorang wanita Yahudi dan ketika menjelang akhir hayatnya.

Pernah suatu ketika Madinah kedatangan seorang dokter yang dikirimkan oleh Kaisar Romawi. Dokter tersebut kebingungan karena sulit sekali menemukan pasien di Madinah. Lalu dokter tersebut bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai rahasia dari kaum muslimin yang jarang sakit.

Bagi sebagian orang, sehat adalah sesuatu yang mahal. Beberapa orang menghabiskan sebagian uangnya untuk terapi, diet, membeli suplemen mahal dll yang semuanya bertujuan untuk mendapatkan tubuh sehat.

Tidak sedikit para lansia yang menghabiskan uang pensiunnya untuk berobat ke rumah sakit.

Sebegitu sulitnyakah menjaga kesehatan?

Tentu menjaga kesehatan tidaklah sulit, Rasulullah SAW sebagai teladan telah memberikan contoh hidup yang sehat, ini sesuai dengan firman Allah:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab 33:21)

Cukup ikuti pola hidup Rasulullah SAW, insya Allah anda akan terhindar dari berbagai penyakit.

Berikut pola hidup sehat dari Rasulullah SAW:

1. Makan Makanan Halal & Baik

hidup sehat ala Rasulullah - makan sehat
via: pexels.com

Rasulullah SAW hanya memakan makanan yang halal dan baik, seperti: Ikan laut segar, buah-buahan(tin, zaitun, kurma, anggur, delima), madu, daging, susu dan biji-bijian(gandum).
Rasulullah SAW bersabda:

Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu’aim, keduanya menerima dari Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha’, yang bersumber dari Abi Usaid r.a.)

Pada pagi hari, Rasulullah SAW sarapan dengan segelas air yang dicampur oleh sesendok madu asli. Selain dapat menjaga daya tahan tubuh, madu juga dapat menjadi obat bagi berbagai macam penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu dapat membersihkan lambung, menyembuhkan sembelit, wasir, peradangan dan mengaktifkan usus-usus.

hidup sehat ala Rasulullah - makan sehat kurma
via: pexels.com

Minuman yang paling disukai Rasulullah saw adalah minuman manis yang dingin.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma’mar, dari Zuhairi, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)

Memasuki waktu dhuha, Rasulullah SAW akan mengkonsumsi tujuh butir buah kurma ajwa’(matang). Selain menyehatkan, buah kurma juga dapat menetralisir racun.

Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”

Hal ini dibuktikan ketika seorang wanita Yahudi mencoba membunuh Rasulullah SAW dengan cara meracuni makanan beliau pada perang Khaibar.

Racun tersebut dapat dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam buah kurma, namun salah seorang sahabat yang bernama Bisyir ibu al Barra meninggal karena racun tesebut.

Pada malam hari, Rasulullah biasa memakan sayur-sayuran. Sayuran memiliki kandungan yang dapat meningkatkan daya tahan dan kesehatan tubuh. Sayuran juga mengandung serat yang dapat melancarkan pencernaan.

Setelah makan malam, Rasulullah akan melakukan beberapa aktivitas terlebih dahulu. Ini berfungsi untuk mempermudah makanan ketika dicerna oleh lambung. Aktivitas yang dilakukan Rasulullah biasanya berupa shalat.

2. Tidak berlebihan

hidup sehat ala Rasulullah - tidak berlebihan
via: pixabay.com

Jangan mengkonsumsi makanan berlebihan, Rasulullah mencotohkan dengan makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.

3. Patuh Pada Perintah Allah

hidup sehat ala Rasulullah - patuh pada Allah
via: standup4islam

Poin nomor 3 ini erat kaitannya dengan poin nomor 1. Rasulullah SAW selalu membaca do’a sebelum makan dan menghindari makanan yang buruk.

Makanan buruk bukan berarti berasal dari jenis yang haram seperti babi dan anjing. Makanan buruk bisa berasal dari jenis makanan halal, seperti daging ternak yang disembelih tidak dengan menyebut nama Allah, lalu daging ternak yang disebelih untuk selain Allah (persembahan kepada jin).

4. Tidur Lebih Cepat dan Bangun Lebih Awal

hidup sehat ala Rasulullah - bangun pagi
via: unsplash.com

Rasulullah SAW tidak menyarankan umatnya untuk begadang. Karenanya, beliau tidak menyukai makan dan berbincang-bincang selepas waktu Isya.

Jika sudah saatnya tidur, maka Rasulullah SAW akan langsung tidur. Tidur yang tepat ialah selepas Isya, kurang lebih pukul 21.30, lalu sebaiknya bangun pada 1/3 malam sekitar jam 3 untuk shalat malam.

Dengan begitu waktu yang digunakan untuk tidur dalam sehari kurang dari 8 jam. Dalam pembagian waktu 24jam untuk 1 hari 1 malam, 1/3 untuk bekerja, 1/3 untuk beribadah kepada Allah dan 1/3 lagi untuk tidur yang cukup. Tentunya pembagian waktu ini tidak kaku, melainkan fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan.

5. Rutin Berolahraga

hidup sehat ala Rasulullah - berenang
via: unsplash.com

Rasulullah SAW merupakan sosok yang gemar berolahraga, beliau tidak segan mengajak istrinya Aisyah RA dan juga menganjurkan anak-anak agar dilatih memanah, menunggang kuda dan berenang.
Rasulullah juga melakukan berbagai jenis olahraga dan beliau terkenal sebagai jago gulat. Ini menunjukkan bahwa tubuh beliau tidak hanya sehat, namun juga kuat. Beliau juga pernah berlomba lari dan memanah.
MUSLIM YANG KUAT LEBIH DICINTAI DARI MUSLIM YANG LEMAH
Rasulullah bersabda : “Ketahuilah bahwa yang dimaksud kekuatan itu adalah memanah, beliau mengucapkannya tiga kali.” (HR. Muslim). Di dalam hadits lain juga dijelaskan : “Kamu harus belajar memanah, karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (HR. Bazzar dan Thabrani).

6. Rajin Berpuasa

hidup sehat ala Rasulullah - puasa
via: aletheia.org

Puasa wajib/sunnah yang ditekankan adalah puasa sehat tanpa mendzolimi diri sendiri. Dianjurkan sahur dan menyegerakan berbuka dengan air putih dan kurma.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Puasa dapat mengobati berbagai penyakit seperti:

  1. Tekanan darah tinggi
  2. Diabetes
  3. Asma dan saluran pernapasan
  4. Jantung dan pengerasan arteri
  5. Penyakit hati
  6. Penyakit Kulit
  7. Penyakit paru-paru
  8. Mencegah kanker

Dalam dunia kedokteran, puasa juga dianggap sebagai senjata paling ampuh.

7. Membersihkan Gigi

hidup sehat ala Rasulullah - siwak
via: wikihow

Rasulullah SAW sangat Memperhatikan kesehatan gigi dan membersihkannya dengan menggunakan siwak (akar dari pohon salvadora persica)). Waktu yang disarankan adlah sebelum sholat, sebelum tidur dan ketika bangun tidur.

8. Sholat Khusyuk

hidup sehat ala Rasulullah - solat
via: wikihow

Rasulullah SAW senantiasa mendirikan ibadah sholat di awal waktu dan berjamaah plus sholat unnah. Ibadah wajib untuk seluruh mukmin bahkan dalam keadaan sakit. Ibadah ini dapat menjaga kesehatan JIWA dan RAGA.

9. Habbatussauda

hidup sehat ala Rasulullah - habbatus
via: theluckystore

Selain “gaya hidup” Rasulullah SAW yang sepenuhnya sehat, beliau juga menganjurkan untuk rutin mengkonsumsi herbal, diantaranya habbatussauda(jintan hitam), kurma, madu dan berbekam jika sakit.

10. Tidak pemarah

hidup sehat ala Rasulullah - Sabar
via: pixabay

Rasulullah memberi nasehat “Jangan marah”, nasehat ini diulangi sampai 3 kali. Ini menunjukan bahwa marah membawa efek buruk bagi kesehatan. Orang pemarah terbukti sering mengalami sakit seperti darah tinggi, gangguan pencernaan, sakit kepala, sakit jantung dan depresi.

11. Menjaga Kebersihan

hidup sehat ala Rasulullah - cukur
via: pixabay.com

Rasulullah SAW selalu tampak bersih dan rapi. Setiap hari kamis atau jumat, beliau bersiwak, memakai minyak wangi, mencukur rambut di pipi dan memotong kuku.

12. Bersosialisasi

hidup sehat ala Rasulullah - ramah
via: pexels

Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa para pria dengan usia diatas 70 tahun yang gemar bersosial kecil kemungkinan mengalami sakit jantung.

Ini dicontohkan oleh Rasulullah SAW, beliau memiliki banyak sahabat dan senantiasa bersilaturahmi dengan kerabatnya.

13. Berbekam

hidup sehat ala Rasulullah - bekam
via: rumahbekam

Rasulullah SAW bersabda:
“Kesembuhan dapat diperoleh dengan tiga cara: pertama dengan meminum madu (dengan obat herbal), kedua dengan berbekam/hijamah, dan ketiga dengan (terapi) besi panas. Dan aku tidak menganjurkan umatku untuk melakukan pengobatan dengan besi panas.” (HR. Bukhori)

Tentunya berbekam dengan rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta menghindarkan tubuh dari berbagai penyakit.

Ternyata hidup sehat tidaklah sulit, anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk berobat atau membeli vitamin. Cukup ikuti sunnah Rasulullah SAW maka insya Allah hidup anda akan sehat jasmani dan rohani.

Sudah Siapkah Anda Hidup Sehat Seperti Rasulullah?

Beladiri Muslim

Beladiri Muslim Berumur 10 Abad

via: google plus
via: google plus

Thifan Po Khan (kepalan tangan bangsawan) adalah beladiri yang dikembangkan oleh suku-suku muslim di dataran Cina. Singkatnya, Thifan Po Khan merupakan Kung Fu muslim yang dikhususkan untuk kalangan bangsawan.

Ada beberapa macam sejarah yang penulis temukan mengenai asal-usul dari Thifan. Diantaranya:

Sejarah Versi 1:

Thifan Po Khan merupakan perpaduan dari berbagai macam beladiri dari suku – suku muslim di dataran saldsyuk(seljuk) Cina. Pada saat islam mulai menyebar ke kawasan Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Tenggara, kaum muslimin di daerah ini mempelajari beladiri masyarakat setempat.

Pada waktu itu, seorang bangsawan dari suku Tayli yang bernama Je’nan menghimpun berbagai macam ilmu beladiri yang tersebar dari taran Saldsyuk sampai dataran Cina. Bersamaan dengan para pendekar muslim lainnya yang memiliki berbagai keahlian beladiri seperti gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, silat Kittan, Tayli, lalu mereka membentuk sebuah aliran baru yang bernama Shurul Khan.

Dari beladiri bernama Shurul Khan ini lalu terbentuk lagi berbagai aliran seperti: Naimanka, Kraiddsyu, Suyi, Syirugrul, Namsuit, Bahroiy, Tae Fatan, Orluq dan Payuq. Ke 9 aliran tersebut lalu diteliti dan diolah sehingga akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya Thifan Po Khan.

Sejarah Versi 2:

Turkistan Timur
Turkistan Timur

Thifan adalah nama dari salah satu daerah jajahan Cina yang terletak di Negeri Turkistan Timur, daerah ini kemudian diganti namanya menjadi Sin Kiang yang berarti Negeri Baru (Turkistan: Negeri Islam Yang Hilang, DR. Najib Kalilany).

Namun jika dilihat pada peta dunia, yang akan ditemukan adalah nama Turfan, yaitu daerah otonomi wilaya Cina Utara.

Wilayah Turkistan Barat dijajah oleh Rusia dan akhirnya menjadi bagian dari Uni Soviet. Sebelum islam sampai ke tempat ini, daerah ini memiliki beberapa suku asli seperti: Tayli, Kimak, Doghan, Oirat, Kitan, Mongol, Naiman dan Kati.

Suku-suku tersebut memiliki ilmu beladiri purba berbentuk gumulan, sepak tinju, kagrul (permainan senjata) dan dipadukan dengan kampa (pengaturan napas).

Thifan Masuk ke Indonesia

via: javasbeauty.com
via: javasbeauty.com

Sekitar abad ke-16, Raja dari Kerajaan Aceh yang bernama Sultan Malik Muzafar Syah mendatangkan para pelatih Thifan asal Turki Timur untuk melatih para bangsawan di Sumatera. Sejak saat itulah nama Thifan mulai dikenal di Indonesia.

Ini mungkin karena pada saat itu Aceh merupakan salah satu persemakmuran dari ke khalifahan islam yaitu Turki Utsmani / Ottoman, karenanya Aceh dikirimkan para pendekar dari Turki.

Lalu pada abad ke -18, Tuanku Rao dan kawan-kawanya menyebarkan beladiri Thifan ke daerah Tapanuli Selatan, Minang dan akhirnya ke Sumatera bagian timur sampai dengan Riau yang berpusat di Batang Uyun/Merbau. Thifan juga sampai ke daerah Betawi dan sekitarnya berkat Tuanku Haji atau Hang Udin.

Thifan mulai masuk ke pulau Jawa dari para pedagang asal Tartar. Sambil menjual kain, mereka juga sekaligus memperkenalkan Thifan pada masyarakat setempat. Sedangkan di luar Jawa, Thifan disebarkan oleh pendekar yang berpetualang bahkan sampa ke Malaysia dan Thailand Selatan.

Metode Latihan Thifan Po Khan

via: islam.com.kw
via: islam.com.kw

Pada awalnya, beladiri Thifan Po Khan ini hanya untuk kalangan bangsawan(khan) dan paham agama. Konon katanya, harus mempunyai hafalan Qur’an dan Hadist dalam jumlah tertentu barulah bisa berlatih Thifan.

Thifan terdiri dari 12 tingkatan, 6 tingkatan dasar dan 6 tingkatan selanjutnya disebut tingkatan pendekar dengan metode latihan selama 4-6 jam perhari pada waktu pagi dan sore. Tempat latihannya di pesantren, jadi tidak hanya melatih fisik namun juga belajar ilmu agama dan lainnya, ini mirip seperti para biksu Shaolin yang berlatih kung fu sambil belajar agama Budha di kuil. Di lanah(tempat latihan) tersedia hampir semua jenis senjata dalam thifan yang berjumlah sekitar 12 jenis.

Metode latihannya cukup berat, mulai dari sparring di tepi tebing, tepi laut, atas tonggak, lalu berjalan jauh sejauh 100mil, membaca jejak bahkan sampai memanjat tebing. Karena para tamid (murid) berasal dari kalangan bangsawan, maka sehabis latihan yang berat mereka bisa potong kambing alias makan makanan bergizi. Biasanya lulusan dari Thifan akan menjadi panglima perang atau laksamana.

Tentunya para tamid juga belajar kitab strategi perang shenzo setebal 16 jilid yang berisi tentang strategi pengaturan pasukan dll. Senjata yang digunakan dalam kitab shenzo baru sampai meriam peledak.

Konon katanya, seorang guru Thifan pada saat itu adalah seseorang yang sudah pernah memenangkan setidaknya 1000 pertempuran.

Perkembangan Thifan Zaman Sekarang

Alm Ust Marzedek
Alm Ust Marzedek

Ust AD Marsedek adalah orang yang mengenalkan Thifan Po Khan untuk masa modern (sekarang) dan masih keturunan asli Tartar (nama Marsedek sendiri berarti Umar Sidik dalam dialeg Urwun) Khususnya di Jawa Barat. Beliau merupakan guru besar dari Thifan Po Khan di Indonesia.

Pada jaman Orla (Order lama atau masa presiden Soekarno) ketika PKI sedang berjaya, banyak santri maupun ustad menjadi incara para komunis, kejadian ini mirip dengan kejadian revolusi budaya Cina pada zaman Mao Tse Tung. Untuk menghadapinya, banyak dari santri dan ustad di daerah Jawa Barat yang mempelajari Thifan Po Khan.

Selain ancaman dari PKI, pada saat itu juga bermunculan aliran beladiri dari luar yang tidak sesuai dengan syariat keislaman. Melihat itu, ust Marsedek mendirikan Thifan Po Khan sebagai pilihan bagi para muslim yang ingin belajar beladiri islami.

Pada awalnya, latihan Thifan dilakukan pada malam hari(mengikuti metode asalnya), ini dilakukan agar jurus tidak dicuri oleh lawan.

Ketika masuk zaman Order Baru (masa presiden Soeharto), PKI sudah diberantas sehingga umat muslim tidak lagi dalam ancaman, sehingga semangat berlatih yang tadinya membara mulai padam. Juga karena rezim Orde Baru agak alergi dengan sesuatu yang berbau islam, termasuk beladiri muslim.

Metode Latihan Thifan Zaman Sekarang

ujian kenaikan tingkat
latihan bersama

Pada zaman ust Marsedek, latihan thifan cukup keras, terkadang tahun pertama belum belajar jurus, masih latihan fisik. Metodenya masih metode lama, yaitu metode 12 tingkat dengan porsi latihan seminggu sekali selama 4 jam. Thifan yang masih menggunakan metode ini adalah thifan yang memakai seragam biru atau putih telur asin.

Pada sekitar tahun 90-an, kepemimpinan Thifan jatuh ke tangan murid terbaik ust Marsedek, yaitu ust Habib. Berbagai lanah Thifan dan Taesyukan kemudian berafiliasi kesini, lalu lahirlah Tsufuk yang menandakan Thifan asli dari ust Marsedek. Ini juga untuk menandakan bahwa Tsufuk sebagai cabang tersendiri. Thifan Tsufuk memiliki seragam berwarna merah dengan strip hijau dengan lambang tulisan dan gambar tsufuk.

via: thifantsufuk.org
via: thifantsufuk.org

Lalu Ust Habib mengubah metode latihan agar sesuai dengan zaman sekarang, agar beladiri ini cocok dipelajari berbagai kalangan seperti para pekerja, mahasiswa maupun orang yang memiliki aktivitas lainnya.

Ust Habib, pendiri Thifan Tsufuk
Ust Habib, pendiri Thifan Tsufuk

Fokus latihan pada Thifan Tsufuk ini berfokus pada pengolahan jurus / teknik. Lama latihan menjadi 2 jam namun bisa seminggu 2 kali dan ditambah dengan PR di rumah. Latihan fisik dikurangi, pus up dan skotjam dihapus. Beberapa gerakan seperti lompat harimau dan salto tidak dianjurkan untuk orang dewasa. Metode 12 tingkat diubah menjadi metode BAB:

      • BAB 1: mempelajari pukulan dan langkah.
      • BAB 2: mempelajari tendangan dan kombinasi tendangan.
      • BAB 3: mempelajari pukulan lurus depan, tendangan, kombinasi tangan dan kaki.
      • BAB 4: mempelajari tangan terbuka atau tangan kipas.
      • BAB 5: mempelajari patahan dan kuncian.
      • BAB 6: mempelajari teknik asahan serangan melayang.
      • BAB 7: mempelajari teknik asahan senjata.

Lalu sekitar tahun 2002, lahirlah tahapan tsenkay yang berjumlah 6 tingkat sebagai pendahuluan, tsenkay berisi jurus-jurus dari bab 1 sampai akhir yang dirangkai menjadi sebuah gerakan. Gampangnya pada tahapan tsenkay, anda akan belajar berjurus dengan cepat, lalu selanjutnya jurus anda akan di asah pada tahapan bab, sehingga serangan menjadi lebih tajam.

Galeri Foto:
DSCN4146


Walaupun syarat untuk belajar Thifan sudah tidak harus bangsawan, namun ada syarat yang tetap tidak boleh dilanggar, yaitu harus beragama islam. Ini sesuai dengan petuah para Badur / Pendekar pada masa lalu yang berbunyi “Bahwa ilmu ini di wakafkan/ diberikan cuma- cuma untuk umat islam dan untuk membela islam”.

Prinsip-prinsip dalam Thifan:

via: themuslimvibe.com
via: themuslimvibe.com
      1. Tidak menyekutukan Allah, tidak percaya pada takhayul, khurafat dan tidak berbuat bid’ah dalam syara.
      2. Berusaha amar ma’ruf nahi munkar (mengajak berbuat kebajikan dan melarang berbuat kemungkaran).
      3. Bertindak teliti dan tekun mencari ilmu.
      4. Tidak menganut asas ashobiah (kesukuan, kelompok).
      5. Tidak menggunakan lambang-lambang, upacara-upacara, dan penghormatan-penghormatan yang menyalahi syara.

Urutan Latihan Thifan Tsufuk

  • Pemanasan Umum (General Warming Up);Senam sendi :
    leher, bahu, sikut, tangan, pinggang, pinggul, kaki atas, lutut, dan pergelangan kaki.Senam jantung (aerobik) :
    berlari di tempat dan lompat tali.Dinamic stretching : tangan dan kaki.Latihan power (dengan senam pernafasan) :
    pengerasan perut, dada, leher, kepalan tangan, jari, kaki, dan seluruh tubuh.
  • Pemanasan Spesifik (Specific Warming Up)Dalam tahapan ini, tamid melakukan teknik bela diri dengan perlahan, tidak boleh menggunakan tenaga yang besar karena badan belum sepenuhnya siap untuk menerima gerakan berat (full power). Pemanasan spesifik ini merupakan persiapan untuk masuk ke latihan utama.
  • Latihan Utama (Main part of training)Pada tahap ini dilakukan semua teknik bela diri sesuai dengan metodologi yang digunakan.
  • Pendinginan (cooling down)Pada tahap ini dilakukan relaksasi tangan dan kaki untuk menutup pelatihan yang telah dilakukan.

Liputan stasiun televisi

Thifan sekarang sudah semakin terkenal, terbukti dari beberapa stasiun televisi yang datang untuk meliput, berikut videonya:

Liputan TV ONE

Liputan TRANS TV

Sudah Siapkah Anda untuk Bergabung?

Ingin memiliki pukulan dan tendangan yang kuat? Gunakan samsak tinju terbaik untuk membantu latihan Anda, Kunjungi: Jual Samsak Tinju 0822 5727 4578 Whats’App.

Dalil Pentingnya Beladiri Bagi Muslim

Percaya pada Nabi dan Rasul serta hari kiamat merupakan rukun iman, karenanya kita sebagai muslim wajib mempercayainya. Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkhutbah dengan suara yang begitu keras dan terlihat seperti sedang meneriaki sebuah pasukan. Lalu Rasulullah bersabda:

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ كَهَاتَيْنِ
“Jarak antara pengutusanku dan hari kiamat bagaikan dua jari ini.”
[Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan jari tengah dan jari telunjuk]
(HR. Muslim no. 7597)

Sudah kewajiban kita sebagai umat muslim untuk percaya bahwa kiamat sudah semakin dekat. Tanda – tanda kecil kiamat seperti maraknya perzinahan, fitnah dan bahkan percintaan sesama jenis.

via: mirror.co.uk
via: mirror.co.uk

Tanda – tanda kiamat besar salah satunya adalah turunnya Imam Mahdi yang menandakan dimulainya perang akhir zaman. Ketika Imam Mahdi muncul, setiap orang yang beriman harus berbaiat padanya, lalu Imam Mahdi menyerukan jihad kepada seluruh muslim. Pada saat itu seluruh muslim wajib berjihad sesuai dengan kemampuan masing-masing, yang menolak akan menjadi kafir.

Salah satu bentuk persiapan yang wajib dilakukan seorang muslim adalah dengan ber i’dad seperti yang disebutkan dalam ayat berikut:

Allah berfirman,
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ
Persiapkanlah untuk menghadapi mereka, segala kekuatan yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu (QS. al-Anfal: 60)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mati, sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak mempunyai keinginan untuk jihad, ia mati dalam satu cabang kemunafikan.” Muttafaq Alaihi.

Dari Anas bahwa Nabi SAW bersabda: “Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan hartamu, jiwamu dan lidahmu.” Riwayat Ahmad dan Nasa’i. Hadits shahih menurut Hakim.

Bentuk dari persiapan berperang adalah dengan melatih fisik agar menjadi kuat, salah satunya adalah dengan belajar beladiri. Beladiri yang dipelajari haruslah sesuai dengan syari’at. Dikutip dari perkataan Ustadz Ammi Nur Baits (dewan pembina Konsultasisyariah.com), beladiri yang sesuai syariat haruslah:

    1. Beladiri hanyalah sebagai olah raga dan permainan. Jangan jadikan beladiri sebagai sebab membenci seseorang hanya karena berbeda aliran. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah:

      Dari Jundub bin Abdillah al-Bajali Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
      مَنْ قُتِلَ تَحْتَ رَايَةٍ عِمِّيَّةٍ يَدْعُو عَصَبِيَّةً أَوْ يَنْصُرُ عَصَبِيَّةً فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
      Siapa yang terbunuh karena latar belakang yang tidak jelas, menghidupkan semangat kesukuan atau membela kelompok, maka dia mati dalam kondisi jahiliyah. (HR. Muslim 1850).

      ini tentu berbeda dengan realita yang ada di masyarakat, dimana permusuhan atau benci bisa muncul hanya karena berbeda golongan walaupun mereka sesama muslim. Sementara yang diajarkan dalam islam adalah loyalitas dan persatuan atas iman dan takwa.

      Allah berfirman,
      إِنَّمَا الْمُؤْمِنونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ
      Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu. (QS. al-Hujurat: 10)

      Menyikapi perbedaan aliran dalam beladiri antar sesama muslim haruslah disikapi dengan sikap positif, sikap saling mendukung jika memang tujuannya adalah ridha Allah semata, bukan malah saling berselisih.

    2. Hindari semua yang berbau kesyirikan atau mempersekutukan Allah. Banyak ditemukan di masyarakat beladiri yang menggunakan pernapasan ditambah dengan amalan-amalan tertentu. Amalan – amalan tersebut umumnya bertujuan untuk membuat sakti. Kesaktian yang didapatkan bisa berupa tubuh kebal pukul, menjatuhkan lawan dari jauh, bertarung dengan mata tertutup dan sejenisnya.Dikatakan syirik adalah dengan menggunakan kaidah: “mengambil sebab yang bukan sebab, itu kesyirikan”.
      via: indrakeenam.com
      via: indrakeenam.com

      Maksudnya adalah ketika ingin mendapatkan sesuatu namun cara yang digunakan tidak logis, misal ingin tahan pukul lalu melakukan ibadah tertentu sebagai syarat untuk mendapatkannya. Seperti yang biasa terjadi pada beladiri di masyarakat, contohnya adalah:

      • Menggunakan jimat. Kalau dalam sebuah perguruan dikatakan jika sudah mencapai tingkatan tertentu maka akan mendapatkan jimat, baik berupa cincin, sabuk, gelang, kalung atau apapun bendanya, sebaiknya anda menghindarinya.Apalagi jika cara untuk mendapatkan benda-benda tersebut harus melalui amalan-amalan tertentu seperti wirid, puasa, semedi di kuburan atau tempat keramat, bahkan hingga sholat tahajud di malam jum’at.Walaupun dibungkus dengan ibadah, pada hakikatnya ritual itu bertujuan untuk mendatangkan jin yang akan membantunya.
      • Menawarkan ilmu kanuragan. Apapun metode ataupun cara yang digunakan untuk mendapatkan ilmu kanuragan adalah termasuk dalam kategori sihir.Meskipun menggunakan cara-cara seperti wirid, dzikir, amalan, suluk dan yang lainnya. Karena yang demikian merupakan ibadah dalam rangka pemujaan terhadap jin atau setan.
      • Latihan pernapasan dengan ditambah dzikir atau wirid tertentu. Dengan tujuan yang tidak masuk akal, seperti dapat memukul lawan dari jauh maupun bisa kebal pukulan atau senjata.Dibilang tidak masuk akal karena memang diluar kemampuan manusia. Struktur pembentuk kulit manusia tidak mampu menahan tajamnya senjata kecuali jika memiliki kulit bersisik seperti buaya.
      • Mendapatkan kemampuan telepati antara guru dan murid. Bisa terhubung jalinan batin yang kuat, seperti dengan menyebut nama guru atau mengingat wajah guru dapat menjadi sumber kekuatan.

      Prinsip beladiri adalah olahraga murni dengan latihan fisik, jauhkan semua bentuk ibadah, suluk, amalan dan ideologi.

    3. Hindari bentuk salam yang dilarang, misalnya dengan membungkuk seperti orang rukuk, baik kepada guru maupun kepada teman seperguruan. Rasulullah bersabda:

      Syaikhul Islam mengatakan,
      وأما الإنحناء عند التحية: فينهى عنه، كما في الترمذي عن النبي صلى الله عليه وآله وسلم أنهم سألوه عن الرجل يلقى أخاه ينحني له؟ قال : لا) ولأن الركوع والسجود لا يجوز فعله إلا لله عزوجل
      Membungkuk ketika memberi salam hukumnya terlarang. Sebagaimana diriwayatkan Turmudzi dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa para sahabat bertanya, jika ada orang yang ketemu temannya, bolehkah dia membungkuk? Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Tidak boleh.’ Karena rukuk dan sujud tidak boleh dilakukan kecuali untuk Allah. (Majmu’ Fatawa, 1/377)

      Tentunya beberapa beladiri mengajarkan untuk rukuk maupun sujud, sebaiknya hindari gerakan-gerakan seperti itu.

    4. Jangan sombong, jangan sampai kemampuan anda membuat hati menjadi sombong. Bisa jadi setan memanfaatkan kondisi anda untuk menjadikan ada seorang yang zhalim.

      Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
      لاَ تَكُونُوا عَوْناً لِلشَّيْطَانِ عَلَى أَخِيكُمْ
      Janganlah kalian menjadi penolong bagi setan untuk mendzalimi saudara kalian. (HR. Ahmad 4252 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

      karenanya anda harus memiliki kepandaian dalam menjaga emosi, terlebih ketika anda sudah ahli dalam beladiri.
      Saya rasa anda pasti manggut-manggut mendengar penjelasan di atas, itu wajar saja, karena hal tersebut jamak ditemui di sekitar kita. Karena beladiri tidak hanya menanamkan kemampuan fisik dan mental, namun juga menanamkan ideologi.

via: blogspot.com
via: blogspot.com

Itulah mengapa sebaiknya anda berlatih beladiri yang sesuai dengan syariat islam, karena ideologi yang ditanamkan adalah murni untuk mencari Ridho dari Allah subḥānahū wa-taʿālā. Ideologi ini dapat menghindarkan anda dari rasa sombong atau rasa ingin mencari yang terkuat, karena sebaiknya sesama muslim berlomba-lomba dalam kebaikan( فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ).