Tas awalnya hanya berfungsi untuk membawa barang, namun sekarang fungsinya lebih untuk memperindah penampilan atau untuk keperluan fashion semata. Kebanyakan orang terutama kaum wanita, sangat memperhatikan kecocokan antara busana yang ia kenakan dengan tas yang dibawa.
Model tas yang sering kita gunakan saat ini sebenarnya berasal dari handbag / tas tangan yang umum dipakai orang-orang pada zaman dulu.
Tas baru sepopuler sekarang ini setelah terjadinya peristiwa bersejarah perang dunia kedua, dimana ketika itu banyak sekali iklan yang menghiasi majalah dan surat kabar yang menampilkan berbagai macam tas dan modelnya.
Hal ini membuat pola pikir dan prilaku sosial masyarakat berubah, dari yang tadinya hanya melihat tas sebagai alat bantu untuk mengangkat benda menjadi sebuah bagian dari fashion yang dapat memperindah dan mengangkat derajat pemakainya.
Iklan-iklan tersebut sukses membuat tas menjadikan tas sebagai salah satu produk fashion terlaris sampai sekarang.
Daftar Isi:
Sejarah Awal Mula Adanya Tas Di Dunia
Pada masa itu, tas hanya terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti kulit sintetis, kain dan vinyl. Karena kulit asli cukup langka dan harganya mahal, maka dibuatlah kulit sintetis sebagai alternatif bagi penggunaan kulit sebagai bahan baku tas. Kulit sintetis mendominasi sebanyak 60% dari tas kulit yang beredar di pasaran.
Selain bahan yang disebutkan tadi, ada juga paper bag atau kertas tebal yang awalnya digunakan orang China pada masa Dinasti Tang. Orang China biasa menggunakan tas kertas ini untuk menyimpan berbagai barang termasuk diantaranya adalah teh.
Selain tas kertas yang awalnya digunakan oleh Orang China, masyarakat dunia sendiri awalnya baru mengenal tas sebagai pembungkus roti. Setelah itu munculah tas plastik yang di pasarkan sekitar 25 – 35 persen dan pada akhirnya beredar secara massif di pasaran. Pada saat ini, tas plastik sendiri mudah dijumpai di supermarket karena digunakan sebagai pengganti kantong kertas.
Awal Mula Munculnya Tas
Sejarah mencatatat bahwa bangsa Mesir telah menggunakan tas sekitar abad ke 14 walaupun pada tulisan sejarah lainnya disebutkan bahwa bangsa Mesir Kuno juga sudah menggunakan tas pinggang untuk bepergian.
Tas pinggang juga umum digunakan sebagai sabuk pengencang pinggang. Sulaman dan hiasan yang ada pada tas mencerminkan status sosial orang tersebut. Hal ini karena semakin banyak dan mewah hiasanya berarti tas tersebut semakin sulit untuk dibuat.
Pada abad ke 16, diciptakanlah handbag atau tas jinjing yang lebih mudah dan praktis untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Material pembuatannya terbuat dari bahan kulit yang memiliki kancing pengikat pada bagian atasnya.
Pada zaman ini tas travel berukuran lebih besar dan dipakai dengan cara menyilangkannya pada badan. Tas yang fashionable baru muncul pada abad ke 17, ini ditandai dengan munculnya berbagai macam tas berukuran kecil yang memiliki banyak bentuk dan model.
Kaum wanita pada zaman itu juga membuat tas sulaman yang indah dan digunakan untuk menikah nantinya. Pada perkembangannya, semakin banyak tas dan kerajinan tangan yang cantik dan unik yang dihasilkan oleh para wanita di zaman itu.
Masuk abad ke 18 muncul tren busana neo-classical yang sangat populer dengan model pakaian minim atau terbuka bagi kaum wanita. Tren busana ini membuat tas kecil atau purse terlihat kurang pantas ketika dibawa. Oleh karena itu para wanita di zaman ini mulai menggunakan tas tangan.
Wanita juga memiliki berbagai jenis tas yang memiliki fungsi berbeda dan penggunaannya disesuaikan dengan aktivitas yang dikerjakan. Hal ini lagi-lagi dipengaruhi oleh majalah dan media yang memaparkan sekaligus mempopulerkan hal ini.
Walaupun bentuk tasnya berbeda, isi tas para wanita ini kurang lebih sama. Yakni berisi peralatan make up seperti dompet, bedak, lipstik dan parfum.
Demikian informasi sejarah tas yang dapat kami rangkum, semoga membantu dan bermanfaat bagi kita semua.