Ngakunya Sih Kerja Kelompok, tapi Ternyata?

Sebelum saya menceritakan kisah sedih nan memilukan ini, ada baiknya kalau saya menjelaskan beberapa hal terkait terlebih dahulu agar tidak muncul pertanyaan dalam benak pembaca.

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer pada awalnya dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Begitulah pengertian komputer menurut Wikipedia yang saya dapatkan ketika sedang berselancar di internet. Bagi saya sendiri, komputer adalah alat serba bisa yang dapat membantu bahkan sampai menggantikan pekerjaan manusia. Misalnya saja, kalau dulu untuk melakukan pencatatan transaksi jual beli membutuhkan tenaga manusia, sekarang bisa secara otomatis melalu mesin kasir. Meskipun pada awalnya komputer banyak digunakan untuk tujuan perang seperti yang dilakukan Jerman Pada perang dunia II. Namun sekarang, komputer telah umum digunakan untuk semua bidang termasuk bidang kedokteran.

manchester-mark-1
komputer generasi pertama

Sejak dimulainya era komputer pada tahun 1940an, perlahan namun pasti, lifestyle atau gaya hidup masyarakat mulai berubah. Jika dulu menghitung menggunakan sempoa atau coretan di kertas, sekarang sudah menggunakan kalkulator. Pekerjaan dikantor yang tadinya berkutat dengan tumpukan dokumen, sekarang hanya butuh sebuah komputer. kalau dulu komputer hanya sebagai alat hitung, sekarang sudah merambah ke ranah entertaintment. Sekarang, komputer sudah umum digunakan untuk mendengarkan musik, menonton film dan bahkan bermain game. Game yang dimainkan pada mulanya hanya 2D, namun sekarang sudah bisa sampai 4D.

 

pacman
pacman, game yang pernah jaya pada masanya

Tidak hanya itu, sekarang hampir semua rumah diwilayah perkotaan memiliki setidaknya 1 komputer atau laptop. Laptop , adalah komputer dengan ukuran kecil yang cocok untuk dibawa-bawa. tentunya ini sangat bertolak belakang dengan kondisi dimasa lampau ketika komputer berukuran sangat besar dan penggunaannya terbatas hanya pada kalangan tertentu(biasanya kalangan militer).

Laptop, komputer jinjing yang hampir dimiliki semua kalangan akademisi
Laptop, komputer jinjing yang hampir dimiliki semua kalangan akademisi

Perkembangan komputer kian pesat sejak ditemukannya internet. Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global. Gampangnya, internet dapat membuat komputer saling terhubung satu sama lain.

skema internet
skema internet
Dengan bantuan internet, pekerjaan yang tadinya harus dikerjakan di kantor, sekarang dapat dengan mudah dikerjakan dari rumah. Karena internet pula, Informasi yang dulu hanya bisa didapatkan disurat kabar atau perpustakaan, sekarang dapat dengan mudah didapatkan hanya dengan sekali klik.
perpustakaan, tempat favorit untuk mencari informasi sebelum era internet
perpustakaan, tempat favorit untuk mencari informasi sebelum era internet

Berbagai kemudahan dirasakan sejak hadirnya internet, salah satunya adalah kemudahan dalam bermain   game. Kalau dulu untuk bermain game bersama teman, saya harus ketemu secara fisik, sekarang hanya dengan mengandalkan komputer yang terkoneksi dengan internet, saya bahkan pernah bermain dengan mereka yang beda negara. Game yang dimainkan lewat perantara internet disebut juga dengan Game Online.

RF online, salah satu game online paling populer pada masanya
RF online, salah satu game online paling populer pada masanya

Pertama kali berkenalan dengan game online adalah ketika saya bersekolah di salah satu smp favorit di kota Depok sekitar tahun 2005. Pada masa itu, Internet masihlah barang mahal, sangat jarang ditemukan orang yang memiliki koneksi internet pribadi. Waktu itu saya dan teman-teman mengakses internet melalui warnet. Warnet adalah kependekan dari warung internet, gampangnya warnet menyewakan komputer yang terkoneksi dengan internet, tarifnya sekitar Rp.3.000,00 Per jam. Internet akrab dikalangan anak muda tapi tidak dengan orang dewasa. Bagi orang dewasa, internet masihlah hal yang baru, saya sampai ingat kali pertama saya mengenalkan internet kepada ortu saya.

warnet, satu-satunya tempat untuk mengakses internet kala itu
warnet, satu-satunya tempat untuk mengakses internet kala itu

Untuk orang yang kurang gaul seperti saya, warnet merupakan tempat nongkrong yang asyik. Apalagi sejak pertama kali dikenalkan oleh seorang sahabat saya semasa smp. Tak ayal, warnet menjadi tempat peraduan saya dikala susah maupun senang.

Uang jajan yang hanya Rp.7.000,00 sehari pun habis untuk memenuhi keinginan saya bermain game online. Saking seringnya bermain game, saya bahkan memiliki kartu member di warnet langganan saya. Hari-hari dimasa smp saya habiskan dengan bermain game. Setiap pulang sekolah, saya langsung kewarnet untuk bermain game. Bermain game sudah seperti candu buat saya, sepulang dari warnet, otak saya tetap memikirkan game yang saya mainkan, seakan-akan hanya tubuh fisik saya yang sampe rumah sementara jiwa saya tetap ada diwarnet. Karena kerajinan main warnet, kantung mata saya sampai hitam. Tidak hanya itu, perubahan paling parah yang terjadi pada diri saya adalah perangai saya yang menjadi buruk dan nilai akademik yang terus terjun bebas, saya pernah dapat ranking 38 dari 40 anak dikelas, padahal saya bukan termasuk anak yang bandel, saya hanya malas belajar, konsentrasi saya hilang karena kecanduan game online. Saya bahkan pernah bercita-cita ingin jadi OP warnet, di warnet sendiri tentunya, agar bisa bermain game setiap hari.
Mencari tugas di warnet sudah merupakan kebiasaan dikala itu, yang membedakan saya dan orang lain adalah kalau saya, ada atau tidak ada tugas tetap ke warnet.
home-office-336581_1280
mengerjakan tugas sekarang tidak lagi didepan buku, melainkan didepan komputer

Ortu saya yang melihat perubahan cukup drastis pada diri saya, akhirnya berupaya melakukan tindakan pencegahan, salah satunya adalah dengan melarang saya kewarnet dengan alasan saya harus mempersiapkan diri untuk ujian nasional. Akan tetapi karena efek kecanduan, walaupun dilarang, saya tetap nekat ke warnet. Tentu dengan segudang alasan, salah satunya adalah kerja kelompok.

Ketika aturan larangan kewarnet diberlakukan, saya mulai sering berbohong pada ortu. Kerja kelompok, tugas, main dengan teman, itulah segelintir alasan yang pernah saya keluarkan demi main game online. Sebenarnya tidak hanya itu kenakalan masa smp saya, ketika saya lagi bosen disekolah, saya sering ke UKS (unit kesehatan sekolah) untuk berpura-pura sakit. Cukup pasang tampang pucat sambil nunduk, surat izin pulang dengan mudahnya bisa saya dapatkan.
UKS sekolah
UKS sekolah

sesampainya di UKS, biasanya saya akan ditanya oleh perawat “kamu udah makan belum?”, lalu akan saya jawab dengan suara lirih ‘udaahh..’, setelahnya saya akan dikasih obat, setelah minum obat saya akan disuruh istirahat di ruang uks.

perawat diruang UKS
perawat diruang UKS

Setelah tidur selama kurang lebih 10menit, saya kembali menemui perawat dan bilang ‘saya udah ga kuat bu’ tidak lupa memasang muka pucat. Biasanya, setelah itu perawat akan memberikan saya surat izin pulang / surat sakit. lalu saya keluar dari ruang UKS dengan wajah riang gembira.

wajah gembira yang saya tunjukan setelah mendapat surat 'sakti'
wajah gembira yang saya tunjukan setelah mendapat surat ‘sakti’

Setelah berhasil keluar dari sekolah, saya langsung menuju warnet langganan saya. saking seringnya saya melakukan praktek pura-pura sakit, saya sampai mendapat julukan ‘kholis pulang’.

Selain pura-pura sakit, saya juga sering beralasan kerja kelompok untuk main game di warnet. Suatu ketika saya izin untuk kerja kelompok dengan teman saya sebut saja ‘J’. Waktu itu saya ke warnet langganan saya seperti biasa, lalu ambil paket 4 jam seharga Rp.10.000,00-. Namun ketika sedang asyik bermain game, saya dikejutkan oleh adik saya yang tiba-tiba membuka pintu warnet dan memanggil saya untuk pulang.
ekspresi saat melihat adik membuka pintu
ekspresi saat melihat adik membuka pintu

Ternyata adik tidak sendiri, ayah dan ibu saya sudah menunggu di dalam mobil. Bisa dibayangkan seperti apa raut wajah ayah saya ketika tahu saya berbohong.

inilah yang menunggu saya didalam mobil
inilah yang menunggu saya didalam mobil

Usut punya usut, ternyata ibu saya menelpon teman saya si J dan menanyakan keberadaan saya. Sayangnya saya memang tidak memberi tahu si J kalau saya beralasan kerja kelompok karena memang saya tidak menyangka akan kejadian seperti ini.

Pesan moral dari cerita ini: Rencanakan sesuatu dengan matang sebelum berbuat.

Tinggalkan komentar