Perjanjian Tuntang

Sejarah Perjanjian Tuntang

Perjanjian Tuntang atau disebut juga sebagai Kapitulasi Tuntang merupakan perjanjian yang dilakukan pihak Inggris dengan pihak Belanda dalam hal menyerahkan kepulauan Nusantara kepada Pemerintah Britania-Raya atau Inggris.

Perjanjian ini berlangsung di Desa Tuntang sekitar tahun 1811. Desa tuntang sekarang berada di daerah administratif kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang.

Tuntang merupakan tempat yang digunakan pihak pembesar Belanda untuk beristrirahat, letaknya yaitu ditepi danau Rawa Pening yang mengalir ke sungai Tuntang dan bermuara ke Laut jawa dan disini juga terdapat barak-barak tentara.

Perjanjian Tuntang merupakan awal penjajahan Inggris di nusantara atau Indonesia, pada waktu Raffles yang menjadi gubernur pemerintahan inggris di Nusantara.

Latar Belakang Perjanjian Tuntang

dialah yang menjabat sebagai gubernur pada masa perjanjian tuntang
Herman Willem Daendels, via: i.ytimg.com

Kebangkrutan VOC membuat VOC dihapus pada tahun 1799, dan pemerintahan di Nusantara langsung diserahkan kepada pemerintah kerajaan Belanda pada waktu itu.

Dengan bangkrutnya VOC bisa dilihat dengan buruknya serikat dagang VOC, seperti adanya kekosongan kas serta terjadi menumpuknya hutang perusahaan. Dengan hal tersebutb VOC tidak bisa menjalankan kegiatan-kegiatannya, faktor-faktor yang menyebabkan VOC bangkrut antara lain:

  1. Adanya korupsi di kalangan pegawai VOC.
  2. Tidak adanya keteampilan yang cakap, sehingga pegawai VOC pengendalian perdagangan tidak berjalan dengan baik.
  3. Banyaknya hutang VOC karena peperangan dengan rakyat pribumi dan juga dengan Inggris.
  4. Menurunnya moral para penguasa yang diakibatkan sistem monopoli.
  5. Tidak berjalannya verplichte leverantie.

Dengan bangkrutnya VOC, maka kaisar Prancis Napoleon Bonaparte memberikan kekuasaan kepada saudaranya dan diangkat menjadi raja Belanda yaitu Louis Bonaparte.

Raja Louis Bonaparte memerintahkan Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal di Hindia-Belanda. Tugas Herman Willem Daendels yaitu mempertahankan pulau jawa dari serangan Inggris serta membereskan keuangan pemerintahan.

Herman Willem Daendels menjual tanah negara kepada swasta, untuk menstabilkan keuangan hal tersebut merupakan pelanggaran undang-undang. Maka dengan adanya tersebut, Herman Willem Daendels digantikan oleh Jansens.

Ketika pasukan Inggris menyerang pada 26 Agustus 1811 tidak banyak yang dilakukan oleh Janssens kecuali dengan ke Bogor. Mulai dari Janssens menarik mundur ke daerah Semarang.

Dengan adanya tambahan dari pasukan Eropa yang berada di Semarang dan Surabaya, beserta prajurit dari Kraton Surakarta dan Yogyakarta untuk membantu pihak Belanda menghadapi Inggris.

Dengan serangan menggempur dari pihak Inggris sehingga Inggris membuat Janssen mundur sehingga Janssen dan pasukan terpaksa mundur ke Tuntang.

Dan pada akhirnya Janssen menyatakan menyerah kepada Jenderal Auchmuty. Belanda mengalami kekalahan perang oleh tentara Inggris sehingga tercetuslah perjanjian tuntang.

Isi Perjanjian Tuntang

Perjanjian Tuntang merupakan perjajian penyerahan kekuasaan Belanda kepada Inggris seluruh nusantara termasuk pangkalan-pangkalan yang dimiliki Belanda. Perjanjian tuntang yang isinya yaitu:

  1. Seluruh pulau Jawa dan semua pangkalan-pangkalan yang dimiliki Belanda yaitu yang terdapat di daerah madura, palembang, makasar dan sunda kecil harus diserahkan kepada pemerintahan Inggris.
  2. Seluruh tentara atau militer-militer Belanda harus menjadi tawanan pemerintahan Inggris.
  3. Bagi pegawai sipil yang ingin bekerja bisa bekerja Pemerintahan Inggris termasuk didalamnya orang-orang Belanda.

Dampak Perjanjian Tuntang

pada perjanian tuntang, orang inilah yang memimpin indonesia
Thomas Stamford Raffles, via:blogspot.com

Perjanjian tuntang membuat babak baru kependudukan bangsa Indonesia oleh bangsa Inggris, selama lima tahun dari tahun 1811 s.d tahun 1816 memegang Inggris roda pemerintahan dan kekuasannya di indonesia.

Pada waktu itu kekuasaan Inggris di pimpin oleh Thomas Stanford Raffles sebagai Letnan Gubernur jenderal di Indonesia. Pemerintahan Inggris memberlakukan beberapa point, diantaranya

  1. Menghapuskan wajib pajak dan kerja paksa.
  2. Rakyat menentukan tanaman yang ditanam.
  3. Tanah merupakan miliki pemerintah sedangkan petani adalah sebagai penggarap.
  4. Bupati merupakan pegawai pemerintah.

Pemerintahan Inggris ditantadai dengan adanya perjanjian tuntang, yaitu sejak tahun1811 yang di kepalai Thomas Stamford raffles dan hanya sampai tahun 1816 adanya penandatanganan perjanjian pengembalian Indonesia kepada pihak Belanda dan berakhirlah kekuasaasn Inggris di Indonesia.

Semoga Informasi Berikut Dapat Bermanfaat Bagi Kita Semua.

Satu pemikiran pada “Perjanjian Tuntang”

Tinggalkan komentar